Tumblr Cursors | Tumblr Theme

Jumat, 21 September 2012

Tinggal Menunggu Waktu


Kuteriakkan pada langit dan bumi
Pencuri hatiku
Ia berada disini……. ruang hatiku
Tinggal menunggu waktu saja
Jangan berlama-lama
Aku juga tak ingin terus-menerus dilema
Perhatikan aku!
Aku ingin perhatianmu untukku saja
Posesifku terulang kembali tanpa kau ketahui
Tinggal menunggu waktu saja
Kau bisa menerima atau tidak
Tindakanku memanahmu
Tujuanku hanya ingin diselimuti bahagia
Tanpa pernah menahan setiap langkahmu
Tanpa pernah mengubah keadaan sekitarmu
Tinggal menunggu waktu saja
Aku dan kamu……….. menjadi kita.

Kamis, 20 September 2012

Kau Kembalikan Senyumku

Kau hadir membawa sejuta harapan baru untuk hidupku.
Kau datang padaku membawa cinta yang masih kau simpan erat dihatimu.

Bukan hanya sekedar menunggu, namun lebih dari menunggu.

Kini kau hadir dalam hidupku masih tetap dalam sendirimu.

Namun kini aku telah serta-merta masuk ke dalam lingkup sendiriku.
Kita berdua merasakan hal yang sama.
Kita dekat meski tak pernah saling dekat.
Kita menyapa meski tak pernah saling sapa.
Kita bisa tersenyum bahagia namun pada kenyataannya tak pernah saling senyum.
Kau tahu ? Aku malu mengakuinya.
Kita sama-sama berbisik lirih.
Aku ingin kembali mengenalmu.
Mengenal engkau sang pemuja rahasiaku.
Wahai pujangga yang telah menarik hatiku ke dalam otakmu yang leluasa berpikir jernih.
Kau selalu memaksaku untuk berpikir santai.
Mengajakku ke dalam wadah yang telah kau siapkan untuk hati kita berdua.
Oh.... kau sungguh gila.
Sekian lama kita terpisah masih saja kau menunggu cinta yang tak pernah jelas arahnya.
Cinta yang kita sendiri sama-sama tahu itu sangat menyakitkan.
Namun aku tak ingin terus-terusan terjerat cinta yang salah.
Kau telah menjebakku dalam penjara asmara yang telah kau buat.
Entah apa yang akan kau lakukan padaku nanti.
Namun, jangan pernah mempersulitku.
Jika kau mencintaiku.
Ketahuilah aku pun juga.
Aku tak bisa menghindari pertemuan yang telah direncankan oleh Tuhan kali ini.
Pertemuan yang terjadi lagi diantara kita.
Tuhan ingin kita menyatu atas nama cinta.
Cinta-Nya yang akan kita jaga bersama.
Bukan selamanya, namun ketika cinta tak ingin berlama-lama untuk sendiri.
Pencuri hatiku, kau memutarbalikkan otakku untuk berpikir tentangmu.
Kau telah mengganggu hari-hari sepiku.
Tapi terima kasih untuk itu karena sampai hari ini aku masih bisa tersenyum.


SMAN 1 Muara Bungo,
18 September '12

Senin, 10 September 2012

Kini, Aku Lebih Suka Menulis

Kini, aku lebih suka menulis. Ya, itulah yang aku alami sekarang. Bukan karena tak suka menulis dalam hal pelajaran, melainkan menulis tulisan yang bermukim dihati untuk mengungkapkannya kepada khalayak.

Berawal semenjak aku duduk di bangku SMA kelas X. Waktu itu belajar Bahasa Indonesia membahas tentang CERPEN. Teruuuus guru Bahasa Indonesiaku (Ibu Elva Yunelti, S.Pd) memberi tugas rumah yaitu mengarang sendiri sebuah cerpen berdasarkan pengalaman pribadi. Nah, nggak tau kenapa malamnya aku semangat banget nulis cerpen yang tentu saja maunya berkisar tentang hal yang berbau percintaan.

Laptop loading ........... lalu buka halaman Microsoft Word 2007 waktu itu....
Karena aku pengennya cerpen yang berkisar tentang roman, lalu aku mengangkat kisah cintaku sendiri ke dalam cerita. Alhasil cerpen jadi namun belum selesai. Di dalam cerita terdapat 2 unsur yaitu nyata dan tidak nyata. Kenapa begitu ? Karena di dalam isi cerpen yang aku buat ada cerita yang waktu itu benar-benar  terjadi dan ada juga khayalannya. Biar lebih dramatis pasti ada cerita sedihnya. Haha emang benar kok cerita itu ada sedihnya bukan khayalan atau pun semaunya aku aja.

Pergi sekolah, aku coba untuk datang lebih awal dari hari kemarin supaya bisa nyalin cerpen ke buku sekaligus nambahin isi ceritanya karena masih belum siap. Nah, waktu itu kan cerpennya aku tulis di laptop jadiiii harus nungguin loadingnya yang lama. Haha nggak sabaran. Setelah waktu berjalan beberapa menit cerpen juga belum selesai ditulis. Mana pagi itu olahraga lagiii. Ahh, paling nggak suka. Tapi untungnya setiap jam pelajaran kami cuma di absen dan setelah itu kami bebas mau main apa aja. Pilihan aku yaaa ke kelas lanjutin cerpen. Banyak juga sih teman-teman yang cerpennya belum siap. Jadi kami kompakan nulis di dalam kelas. Ada salah satu teman aku yang komentar niih "Cerpen Wulan panjang banget. Tapi kok pake nama samaran kan disuruh nama asli." Iya karena cerpen ini berdasarkan pengalaman pribadi. Lalu aku rubah setiap nama yang ada di cerpenku menjadi nama asli.

Cerpen siap, Buk Elva masuk kelas. Untungnya bukan nama aku yang pertama kali dipanggil untuk membacakan cerpen di depan kelas. Ya meskipun aku selalu putus asa setiap di absen karena namaku yang berawalan Y membuatku selalu menjadi penghuni terakhir di dalam absen.

Sekian lama menunggu akhirnya namaku dipanggil "Yussi Wulan Sari". Dengan Pe-Denya aku kedepan membawa pena :D . Aku baca judulnya "Senja di Matamu". Ahh, kenapa ada perasaan takut sekaligus mendebarkan saat teman-teman berteriak memberiku tepuk tangan. Ini baru judul lo belum isi dan penutupnya. Tapi aku semakin Pe-De saja.

Ditengah jalan pembacaan cerpen ada teman yang berteriak kencang "Asyik, dibacakan di depan orangnya (orang yang aku maksud di dalam cerita) langsung" sambil melebarkan senyum guruku yang juga ikut mendengarnya. Aku malu sekaligus senang. Namun inilah cerpen pertama yang aku buat dan teman serta guruku memberi apresiasi yang tentunya sangat luar biasa bagiku karena guru berani memberikan nilai tinggi untuk cerpen yang aku bacakan tadi. Betapa tidak hatiku sangat senang mendengarnya. Wajah senyum selalu terpapar semenjak aku berdiri hingga duduk kembali dibangkuku. Ahh, sungguh ini hasil yang sangat  memuaskan batin.

Saat itulah aku mulai menyukai hal-hal yang berbau sastra. Ya meskipun aku belum paham betul dan kata-kata atau kalimat yang aku gunakan pun belum sepenuhnya bisa memberi warna di setiap tulisan-tulisan yang aku buat karena masih minimnya pengetahuanku untuk bermain kata-kata (Bukan Gombal).

Aku sangat senang kala itu. Dan sempat aku posting cerpen itu ke Blog ini sekitar beberapa bulan lalu dengan editan lagi (kata-kata sedikit berbeda dari yang ditulis di buku latihan Bahasa Indonesiaku).....


Ini sedikit cerita tentang kisah masa lalu................................................................))
02 Maret 2012, di SMAN 1 Muara Bungo
Wulan Amessi

Sabtu, 08 September 2012

Simpan Saja

Selalu saja kau dapat membuatku maafkan salahmu
Dan kini kau ulangi salahmu yang itu itu saja
Kecewa ku dibuatmu terluka karna sifatmu
Dan kini ku tak mampu bertahan lagitKu akui dirimu pernah berarti
Dan memang hidupku hampa tanpamu
Namun lebih baik ku sendiri
Simpan saja rasa di hatimu
Sudah lupakan hasratku
Tak lagi untuk saling mencinta
Sudah sampai di sini.



08.01.2011 - 08.09.2012

Aku seperti kehilangan sesuatu yang menjadi tonggak untuk tubuhku. Sehingga tak terdengar lagi adanya detakan jantung yang berdebar disaat kita bertemu.
Mengapa sebuah pertemuan diawali dengan senyuman? Dan mengapa pula harus diakhiri dengan kisah tragis yang mengharu biru sehingga menghasilkan butiran air mata. Aku tak kuasa membendungnya. Bergelinang di kelopak mata terus jatuh membasahi pipi dan menghapusnya dengan tanganku sendiri. Sungguh ironis !

Kejamnya dunia sehingga kami terpisahkan. Cepatnya arah mata angin sehingga kami tergelincir ke daerah yang berbeda. Jalanan tak lagi searah. Penuh belokan. Aku disini. Kau disana. Kita menuju jalan masing-masing tanpa tahu kelak akan dipertemukan lagi atau tidak sama sekali.

Aku memang tak ingin secepat kilat. Tetapi...................... ada rasa yang tak biasa saat kujalani hari denganmu. Mungkin kau tak begitu peka merasakannya. Mungkin hanya aku, diriku, tubuhku serta organ-organ tubuhku yang sampai detik ini masih merasakan hangatnya kasih itu. Tuhan telah menjawab dengan diberinya waktu untuk kita duduk bersanding sambil mengucapkan janji kesetiaan. Tetapi itu hanya sebuah ilusi dan pengharapan yang luar biasa. Kau dan aku tak jadi. Hanya tertinggal sebuah janji di atas ingkar.

With Love,
Wulan Amessi

Minggu, 02 September 2012

Paskibraka Kabupaten Bungo Tahun 2012

Setelah sekian lama mengikuti pelatihan hingga sampai di Hari-H... 16 hari sudah berlalu semenjak 17 Agustus lalu. Tetapi memori tentang itu takkan pernah terlupakan apalagi hari itu menjadi hari dimana penentuan kami sukses atau tidak dalam pengibaran. Karena latihan di awali dalam proses yang lama dan panjang. Mulai dari bulan Maret-Agustus.

Ketegangan yang terjadi di antara kami mulai dari memasuki DP (Daerah Persiapan) untuk pengibaran sampai akhirnya selesai mengibarkan Sang Saka Merah Putih di bumi Langkah Serentak Limbai Seayun kabupaten Bungo. Tetapi semua itu terselesaikan dengan baik dan alhamdulillah kami semua sukses. Dan itu semua berkat keseriusan pada saat latihan maupun pada saat Hari-H.

Semua mata tertuju pada Paskibraka Kabupaten Bungo Tahun 2012. Kami bangga bisa mengenakan Pakaian Dinas Upacara yang berwarna putih bersih itu. Karena dari situ kami semua terlihat gagah dan cantik. Derap langkah yang pada saat latihan selalu dibilang kurang bagus dan belum bisa mencapai 50% pada saat Hari-H 17 Agustus kami semua membuktikan kalau kami mampu dan bisa menjalankan tugas itu dengan baik. Dan alhamdulillah semua yang telah di ajarkan oleh senior maupun pelatih bisa kami terapkan dengan baik dan benar.

Terima kasih untuk senior-senior saya di SMAN 1 Muara Bungo yang telah mengajarkan gerakan LKBB yang paling dasar sehingga kami tahu langkah tegap maju, jalan di tempat, belok kiri & belok kanan, hormat, dsb. Terima kasih juga untuk pelatih-pelatih Paskibraka Kabupaten Bungo yang selalu senantiasa melatih kami yang tak bosan-bosannya memberi arahan pada kami yang sering dongkol, sering buat masalah sampai di asrama pun membuat masalah lagi. Saya mewakili teman-teman yang lain mengajukan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pelatih yang merasa dikecewakan oleh sikap dan tingkah laku kami karena kecerobohan yang kami lakukan pada saat itu.

Sekarang kami semua telah menjadi Purna Paskibraka Indonesia. Dan tentu saja kalau saya pribadi saya sangat merindukan momen-momen saat latihan di lapangan. Kegembiraan dan keceriaan, kebersamaan yang selalu terjalin, tertawa riang, bernyanyi bersama, di hukum bersama (Satu untuk semua Semua untuk satu), meski kekompakan pada saat latihan sangat kurang tetapi kami bisa menyatu untuk satu tujuan dan tugas yang sangat mulia ini. Saya bangga menjadi seorang Paskibraka sekaligus Purna Paskibraka Indonesia.

Paskibraka Kabupaten Bungo Tahun 2012 (Pasukan Nusa)