Tumblr Cursors | Tumblr Theme

Kamis, 29 Desember 2011

Asal muasal hanbok ..

Pakaian tradisional Korea disebut Hanbok. “Han” adalah sebutan bagi Korea, dan “bok” berarti pakaian. Jadi, secara harfiah orang Korea pun sebenarnya hanya menyebut pakaian mereka sebagai “pakaian korea”, berbeda dengan orang jawa yang menyebut kebaya sebagai pakaian tradisional mereka. Orang Korea sangat bangga terhadap hanbok sebagai identitas pakaian tradisional mereka. ada sedikit perbedaan penyebutan nama pakaian ini antara KOrea Selatan dengan KOrea Utara. Karakteristik yang menjadi keunggulan Hanbok adlaha potongan siluetnya yang simpel dan warna-warnanya yang atraktif dan indah. Jika Hanbok digunakan oleh orang-orang di KOrea selatan, Orang Korea Utara menyebut “Jeoseon ot” (저선 옷). Ini tidak mengherankan, karena, pakaian tradisional Korea yang paling terkenal adalah pakaian yang berkembang di zaman dinasti Jeoseon, dinasti terakhir KOrea. Sebelum masa dinasti Jeoseon, hanbok lebih rumit dan tidak praktis untuk dikenakan saat melakukan pekerjaan sehari hari.

Pemakaian Bahan dan warna hanbok di zaman dulu pun tidak sembarangan. Kaum Bangsawan (YAngban/양반) pada umumnya memakai hanbok berbahan dasar serat rami dan berwarna-warna yang indah. Sedangkan rakyat biasa hanya memakai bahan yang murah -karena tak mampu membeli yang berbahan mahal- dan warna yang digunakan adalah warna patel, seperti puti, kuning pucat dan biasanya berwarna sama antara atasan dengan bawahan. Hingga saat ini, orang Korea masih sering memakai Hanbok di upacara-upacara atau hari hari peringatan seperti Chuseok atau Seol-nal (hari Imlek).

traditional one

tipe hanbok yang masih bertahan hingga sekarang *Hanbok Jeoseon

Hanbok wanita

hanbok072
1. 저고리 (Jeogori) atau atasan.
HAnbok wanita, dibandingkan dengan hanbok Pria, lebih sering mengalami perubahan. Sebelum dinasti jeoseon, panjangnya sepinggang dan terikat menghubungkan bagian depan dengan bagian belakang. Di Masa Jeoseon Akhir, bentuk jeogori hanya sepanjang batas bawah ketiak. Namun bagian depannya lebih panjang hingga menutupi area dada.
2. 치마 (chima) atau Rok.
CHima adalah semacam rok yang bulat mengembang dan panjangnya mulai dada hingga menutupi kaki. Saat ini, dibuat seperti sejenis dengan baju U-can See untuk mempermudah pemakaian. Dengan bentuknya yang longgar dan mengembang, tentu saja menyembunyikan bentuk lekuk tubuh wanita pemakainya. Hal ini sesuai dengan ajaran konfusianisme yang banyak dianut orang KOrea zman dulu. Namun, bentuknya yang longgar membuat pemakainya leluasa untuk melakukan pekerjaan rumah dengan bersila dan berjongkok -posisi yang nyaman untuk bekerja pada saat itu- juga untuk berhormat kepada orang.
tcs09
3. Durumagi
awalnya durumagi dipakai oleh pegawai Kerajaan sebagai pakaian dinas sehari-hari mereka. Durumagi adalah sejenis coat panjang yang dipakai sebagai luaran dikala angin sedang berhembus dingin-dinginnya.

lain-lain
tc209
1.Gat-Jeogori. Bentuknya sedikit lebih besar dibandingan dengan Jeogori. Bedanya hanya dibagian dalam pakaian jenis ini terbuat dari bulu kelinci, sehingga tetap membuat pemakainya tetap hangat. Bahan yang di luar biasanya terbuat dari sutra.
2.changot
tc204
di zaman Jeoseon dipakai oleh orang-orang kelas bangsawan atau prang terpandang. Merupakan varian lain hanbok selain hanbok yang biasa kita lihat.
3. Ssuke Chima
tc307

Undergarments:
Sok-CHima dan Semacam bloomer yang bisa dikaitkan antara deoan dan belakang.

HAnbok Pria
바지저고리

Gat (topi)

h00686_h-1

갓 (gat)

1. JEogori dan baji.
Jeogori bagi Pria, pada umumnya sedikit berbeda dibandingkan dengan milik wanita. Bagi pria, ukurannya sepanjang pinggang bahkan lebih panjang. NAmun, seperti halnya Jeogori untuk wanita, untuk mengaitkan pakaian antara kanan dengan kiri, diikatkan dengan pita di depan dada. Hal yang paling penting dalam pembedaan hanbok pria dan wanita adalah cara penyimpulan pita. Coba anda perhatikan, penyimpulan pita di hanbok wanita menyisakan bagian sisa yang lebih panjang hingga menjuntai, dan simpul berada di sebelah kiri. Sedangakan untuk pria, tak ada bagian sisa yang menjuntai.

Baji atau celana, sebelum zaman Jeoseon,bentuknya menyempit dan mengikuti lekuk tubuh untuk memudahkan aktifitas berburu dan berkuda. Namun, di masa Jeoseon yang bidang agrarisnya lebih ditekankan, celana longgar semacam model baggy lebih nyaman digunakan. BAji pun lebih nyaman didunakan untuk berjongkok dan bersila di atas lantai, daripada celana yang ketat.

2. Dop’O
tc106
dop’o adalah jenis hanbok yang biasa dipakai oleh para kalangan terpelajar atau ilmuwan selama masa jeseon pertengahan. sebenarnya, orang biasa bisa memakai pakaian jenis ini di upacara-upacara tertentu

3.hakjangui
tc108
ha- berarti belajar atau ilmu. hakja berarti ilmuwan atau cendekia. hanbok jenis ini dipakai oleh kalangan cendekia pada masa Koryo hingga masa Jeoseon. Dilihat dari garis potongan bajunya, memiliki makna rendah hari dan juga berbudi pekerti yang luhur.

4. Shimui
tc203
hanbok ini dikenakan para cendekia/ilmuwan ketika di wajtu senggang atau pada saat beristirahat. Shim (심) berarti merenung. Oleh karena para ilmuwan biasanya di waktu senggang masih suka merenungkan sesuatu, pakain ini kemudia dinamakan sedemikian hingga. Pakaian-pakaian ilmuwan ini, dilihat dari bentuknya, lebih cocok dikenakan untuk belajar pasif daripada aktif. Seperti melukis atau ilmu filsafat.

5.T’eol Magoja
tc208
Pakaian ini sebenarnya lebih ke arah pakaian orang Manchuria. Pertama kali diperkenalkan oleh seorang politikus KOrea di zaman JEoseon yang ditugaskan di daerah Manchuria, dan kembali lagi ke KOrea dengan menggunakan pakaian jenis ini. Pakaian ini di dalamnya dilapisi bulu. JUga sebagai simbol kemewahan.

6. Jignyeongp’o
tc201
Pakaian yang lebih mirip tali jika dibentangkan ini, pertama kali digunakan pada masa Dinasti Goryo, sebagai pakaian pegawai rendahan di kalangan istana. Namun, selama masa JEoseon, pakaian jenis ini mulai digunakan juga oleh rakyat jelata.

Cerita SMA gue :)

Hai, gue sekarang udah jadi anak SMA tepatnya di SMA Negeri 1 Muara Bungo, tau ??? Muara Bungo adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Jambi. Yaap.. Gue udah 6 bulan sekolah disini uhmmm banyak cerita suka, duka, susah, senang, tapiii banyak dukanya kali yaa di hidup gue sekarang. Okee kita tinggalin yang itu. Gue akan ceritain bagaimana pertama kali gue nginjak SMA ini sampai sekarang,,, yuk mari ...

Gue tamatan dari SMP 1 Muara Bungo katanya siih SMP favorite ahahaha emang sih dan sekarang sekolah ini udah jadi SBI lho. Tamat dari SMP pastinya dong gue lanjut ke SMA tepatnya SMAN 1 Ma. Bungo yang mana SMA ini juga SMA favorite. Tamat dari SMP, NEM gue rendaaah banget 32,78 gue sempat putus asa dan kaget banget dengan nilai itu takutnya gue nggak di terima di sekolah itu. Akhirnya gue sama Ibu gue coba ngedaftar ke SMA itu dan semua persyaratan udah di penuhi juga formulir udah diisi. Ibu gue cemas tuuh, Om gue juga ikutan ngebantu bagaimana caranya agar gue dapat masuk ke sekolah itu. Dibalik itu formulir juga gue ajukan ke SMA 3 tempat kakak gue mengajar. Yaaa fikirnya kalo gue nggak diterima di SMA 1 mau nggak mau gue harus siap masuk SMA 3,,, ooooh TIDAK. Kala itu gue galau seribu galau, gue nangis, gue berdoa sama Allah supaya waktu pengumuman nanti nama gue tu ada. Well,, pagi itu gue siap datang kesekolah karna hari itu adalah pengumuman diterima atau tidaknya. Gue siap pakai seragam SMP yaap Putih Biru. Dengan hati cemas, penuh harap, disamping itu juga gue berdoa sama Tuhan supaya dalam pengumuman ini terselip nama gue. :D Akhirnyaaaa gue legaaaa nama gue ada disitu Yussi Wulan Sari dengan nomor urut 178 uhmm kalo nggak salah yaa abisnya gue nggak terlalu mengingatnya. Habis itu gue liat pengumuman pengukuran baju, bayar uang pendaftaran, dan bla bla bla banyak deeh. Setelah itu gue pulang kerumah cerita sama Ibu dan dalam hati Ibu gue ahhh syukur deeh (sok bisa ngebaca fikiran orang) ahaha. Esok harinya gue sama Ibu bayar uang pendaftaran ke SMA itu dan langsung ngukur baju seragam sekolah..............
HARI PERTAMA PRAMOS. Gue datang terlambat aaahhhh sebel deh. Tapi akhirnya gue dibolehin masuk dan ikut baris. Waktu itu pake seragam olahraga SMP gue dulu. Uhmm langsung pembagian kelas buat MOS dan gue masuk ke kelas TEH HIJAU. Hari pertama Pramos kita disuruh mungutin sampah aiiss. Pramos berlalu hingga 2 hari. Dan jeng jeng tiba saatnya hari itu hari Senin yang cerah tak tampak awan hitam. hehe Gue mulai kegiatan MOS gue dengan hati senang dong pastinya eh eh eh nggak taunya nii hari berikutnya gue kena musibah mau tau apa ??? Yaa pastinya laah gue dikerjain gilaaaaa sama kakak-kakak senior itu. Berhubung paginya kita diberi pengajaran oleh guru jadi ditunda sore barulah saatnya senior itu beraksi untuk ngerjain gue. Aduuuh tangan gue ditarik-tarik ke RUANG INTI yang bau itu :P rasa mau muntah gue dimarah-marahin nggak jelas lah, nuduh gue sok-sok baik lah sama salah satu anak inti katanya sih diluar gue tu sering ngomongin kakak itu ahhhh sebel deh. Hari-hari gue yaa keluar masuk RUANG INTI itu sampe-sampe senior itu mau tau banget yang mana pacar gue. Well, gue dan pacar gue dipertemukan di RUANG INTI. Dengan caci maki senior-senior itu ngatain gue katanya gue tu pacaran cuma ngeliat dari motornya saja,, uhmm buktinya motor pacar gue biasa" aja tuuh bukan Ninja, Mega Pro, Vixion, atau apalah. Dasar tu orang cuma buat manas-manasin gue aja. SHIT. Dan kalian tauu hari terakhir MOS gue masih aja disiksa gue dituduh maling hape kakak senior gue namanya Kak Nisa dia juga anak Inti. Ahhhh ini permainan apa lagi siiiih gue tuh ngerasa udah capek banget dengan semua ini. :'( SORENYAgue kembali masuk ruang inti dengan muka murung, kusam, capek aaghhhh. Gara-gara masalah itu gue disuruh tandatangani surat untuk keluar dari SMA ini dan gue nggak mau sampai" gue dipaksa-paksa aw tangan gue sakit bangeet dalam hati gue berkata KALIAN JAHAT BANGET,, AWAS KALIAN SEMUA hehe. Haah setelah selama 3 hari gue disiksa nggak jelas akirnya sore ini eng ing eng,,,,,,,,,,, gue dapat gelar Queen Smansa 2011/2012 aaaaaaaa gue kaget seribu kaget aaaaaaaaa dalam hati gue senang banget guys apalagi ternyata Kingnya tuuh orang yang gue suka aaaaahh tambah tambah nggak kebayang niiih gue mimpi apaaaa ya gue semalem Oh Tuhan. Niih fotonya waktu gue di nobatkan jadi Queen.










Tentang MOS selesai sekarang kita masuk ke kegiatan belajar gue selama di SMA ini. Awalnya gue masuk di kelas X.D, namun karna ada beberapa anak dari kelas X.A yang pindah kelas dan ada kesempatan buat gue masuk di kelas itu kenapa enggak. Akhirnya gue masuk di kelas X.A setelah uhmm 2 minggu gue belajar di kelas X.D yaa meskipun gue nggak ada pengalaman sebelumnya di kelas unggul tapi gue coba untuk Confident & Believe coz gue percaya bahwa gue ini orangnya nggak bodoh-bodoh amat meskipun orang menilai dari nilai NEM gue yang rendah itu. Alasan gue mau pindah ke kelas X.A adalah karna gue mau merubah diri gue menjadi anak yang pintar hehehe. Karna gue mikirnya kalo gue masuk sana mungkin aja kan gue ikut ketularan pintarnya mereka. hehehhe Well,,,,,,gue dapat mengikuti pelajaran dengan baik yaa mungkin Matematika laah yang memang dari dulu susah banget buat gue mengerti :D ditambah lagu gurunya nggak tepat tambah susah buat gue mengerti penjelasannya. Uhmm gimana yaaa kalo gue tu baru mengerti pelajarannya di dukung oleh gurunya itu sendiri kalo gurunya enak, asyik ngajarnya yaa masuk ke otak gue tapi kalo nggak yaa kadang masuk kadang enggak :D
HARI-HARI GUE DISEKOLAH. Gue kayak nggak punya teman. Rasanya beda banget setelah gue masuk di kelas baru gue padahal orang" disana teman" dari SD dulu banyak yang udah gue kenal tapiii kok kayaknya gue tuh nggak bisa cepat beradaptasi dengan lingkungan kelas itu uhmmm gak tau juga gue apa yang salah pada diri gue. Terkadang gue sering murung, diam sendirian karna nggak ada lawan bicara ada sih ada cuma terkadang. Oh Tuhan hari-hari itu sangat menyiksa hamba. Rasanya gue pengen lari dari kenyataan hidup gue sehari-hari disekolah. Meskipun gue coba untuk tersenyum tapi itu hanya disekolah gue tampak kuat, tegar tapi kalau dirumah gue tu rapuh kalo sedang mengingat-ingat kisah gue disekolah rasanya tu pengen nangis aja dan berfikir apa sih salah gue sehingga gue tu serasa nggak punya teman akrab disana tetapi kenapa itu hanya terjadi di dalam kelas aja kalo di luar kelas gue punya banyak teman yang cukup akrab. Gue coba berfikir dan fikiran gue tuh udah lelah mikirnya kenapa gue begini kenapa kenapa kenapa Tuhaaan ????MIMPI GUE. Gue punya mimpi bahwa setelah masuk SMA ini gue pengen ikut Pemilihan Bujang Gadis Bungo dan ternyata gue salah satu perwakilan dari SMA gue dalam Ajang Pemilihan Bujang Gadis Bungo tahun 2011 ini. Banyak pengalaman yang gue dapetin disitu, teman baru, pelajaran baru, dan masih banyak lagi. Hari pembukaan gue pake baju sponsor dari TELKOMSEL dan hari itu cuma perkenalan diri. Lanjut ke penampilan kedua tentang Topik dan gue bawain topik tentang Emansipasi Wanita yang memakai kebaya merah punya kakak gue. :D Penampilan selanjutnya yaitu menjawab pertanyaan dari juri waduuuh saat itu asli gue deg-degan banget tapi gue berusaha buat tenang dan relax tapiii pada akhirnya gue gugup ngejawab pertanyaannya. :( Alhamdulillah sekali gue masuk 3 besar aah nggak kebayang ni gue mimpi apa nyata yaaa ??? Perasaan kaget bercampur sedih bercampur senang juga ada hehe. Hari itu gue pake baju kurung khas Jambi warna ungu bawahannya songket Bungo warna ungu juga. Gue benar-benar nggak nyangka kalo gue masuk 3 besar dan pada akhirnya jadi Runner Up 1 Gadis/Juara 2 nya niih. Dari pengorbanan Ibu gue nyari songket sehari sebelum nampil huh harus merogoh kocek deeh tapi itu semua telah dibayar dengan berhasilnya gue meraih gelar Runner Up 1 Gadis Bungo 2011 :)
Niii gue liatin foto" gue yaa dari penampilan hari pertama sampai terakhir okee...


UJIAN. Pastinya ujian buat gue deg-degan huuuh. Mulai ujian hari Rabu gue coba untuk buka buku ow ow ow hari pertama sampai hari ketiga soal-soal hitungan semua guys,,MANTAP.. Langsung aja yaa hasil nilai raport guee. Meskipun gue nggak masuk 10 besar tapi itu semua nggak membuat gue berhenti berharap masih ada hari-hari berikutnya yang bisa gue raih. pada kenyataannya gue dapat ranking 18 :( hehehe SEMANGAT.


Note : Gue nulis ini udah dari jam 2 siang tadi baru kelar jam setengah 9 ini weew. Ini pengorbanan, guys. :D


SELAMAT MEMBACA

Senin, 12 Desember 2011

Kemana kan kucari kebahagiaan hidupku ???

Berat rasanya aku untuk mengutarakan masalahku selama ini padamu. Karena aku tak sanggup dan aku malu jika aku sendiri bercerita kepadamu. Kau adalah pacarku, tetapi untuk masalah ini aku nggak mungkin bisa terbuka sama kamu karna jujur aku sangat malu. Kamu nggak ngerti dan nggak ngerasain gimana jadi aku. Kisah yang telah aku hadapi selama bertahun-tahun lamanya dan waktu segitu nggak sebentar. Aku merasa mungkin ini untuk selamanya. Aku sedih saat aku bercerita ke kamu, kamu malah anggap cerita aku itu tak berarti apa-apa. Padahal cerita itu adalah kisahku dan masalah yang membuatku terpuruk selama ini. Tetapi kamu beranggapan bahwa cerita ini nggak jelas, nggak penting, dan cuma asal-asalan mendengarnya tanpa paham dan mengerti apa maksudku. Aku sakit malah lebih sakit. Aku ini seorang wanita dan wanita lebih peka terhadap apapun yang membuatnya tersinggung. Aku ini wanita yang lemah. Terkadang ingin rasanya aku menangis melihat teman-temanku bersikap seperti menjauhi aku. Aku memang sudah beranggapan bahwa dan pasti aku akan dikucilkan dari komunitas itu. Aku tak seperti mereka yang punya segalanya dan aku memandang mereka seperti tak punya beban dalam hidup ini. Tetapi bagaimana dengan aku ??? Aku sendiri merasa terbebani dengan kehidupanku dengan keadaanku. Aku seperti tak punya kebahagiaan dalam hidup. Kebahagiaan itu seakan-akan hancur menghilang dari hidupku mungkin untuk selamanya. Kebahagiaan yang mungkin tak bisa aku dapati selama aku hidup di dunia ini. Batinku selalu tersiksa di kala aku mengingat semua kisah masa laluku. Hingga hari ini pun aku tak bisa memusnahkan dari pikiranku apa-apa saja yang telah aku hadapi di kehidupanku di masa silam. Seperti telah terukir dibenakku dan Tuhan menginginkan aku untuk selalu mengingatnya.
Oh Tuhan kemana akan kucari kebahagiaan hidupku selama ini ???


Sabtu, 03 Desember 2011

Cerita rakyat from Bangka-Belitung. The Blowpiper

Long time ago in a small village in Bangka Island, lived a young man who was an expert in using blowpipe, especially for hunting. That why people in the village called him the blowpiper. He also had excellent medical skill that was passed down from his late father. One day, the village chief Pak Raje came to the blowpiper’s house, asking him to chase away the fold of wild boars that entered and ruined his paddies. Pak Raje told the blowpiper that his father once owed him some money. Thus, the blowpiper should work for him voluntarily. The blowpiper took the job, though he would not be paid.

In the next day, the blowpiper went to Pak Raje‘s field. He watched the field and did some patrols to every side of the fields. He watched the field everyday, but he still not found any suspicious movements. Entering the seventh day of his work, the blowpiper noticed a suspicious movement from the far distance. He walked slowly to the source of voice where he saw a fold of boars trying to enter the field. The blowpiper then hid behind a big tree with a blowpipe in his hand. When the fold of boars ruined the paddies, the blowpiper pointed his blowpipe toward one of the boars that was closest to him. He blew his blowpipe. The dart hit the boar, but it didn’t paralyze the boar as the blowpiper expected. The fold of boars then runs outside the field and disappeared from the blowpiper‘s view. “Hmm... My dart had hit one of them, it must hurt it,” said the blowpiper curiously.

In the morning, the blowpiper went to follow the blood trail of the boar he shot last night. The trail led him to the forest and finally it ended in front of a big cave. Cautiously, the blowpiper entered the cave. He was surprised to found a beautiful lady bleeding on a soft bed, surrounded by some other beautiful ladies. One of them was an old lady, the mother of the fainted lady. “Who are you? What are you doing here?” asked the old lady. “I’m sorry to interrupt. I’m looking for my lost dart, it was stuck to a wild boar,” the blowpiper explained to the old lady. “The stuff you are looking for is on my daughter,” said the old lady angrily. “How come it is on your daughter?” asked the blowpiper surprised. “That’s because... the boar that you shot with your blowpipe last night is in fact my daughter‘s manifestation,” explained the old woman sadly.

The old woman‘s explanation surprised the blowpiper. “So..., all of you were the boars that I saw last night?” asked the young man. “What you have said is right young man,” answered the old woman softly. “I did not mean to…. I am so sorry to hear that. I would not do that if I knew that the boars were you,” the blowpiper apologized. “Never mind,” said the old woman. “Forget all about that. The most important thing right now is how to release the dart from my daughter‘s body,” added the old woman sadly. “I can help you with that,” said the blowiper. He came closer to the beautiful lady and uncovered the blanket. He then took out the dart from her body and with his medical skill he immediately stopped the bleeding.

In a short time, the wound recovered, leaving no traces. “Now, she has recovered. Let me go home now. May be we can meet again someday,” said the blowpiper politely. “Yes young man... But before you leave, I have something to give to you as my gratitude,” said the old lady while giving the blowpiper a wooden box. “Do not open the box until you’re in home,” added the old lady. “Thank you for your kindness,” said the blowpiper. He then left the cave and returned home. At his home, the blowpiper opened the wooden box. Surprisingly, the young man found jewelry, gold and diamonds inside the box. “Wow...! I’m rich,” murmured the young man happily.

In the next morning, the blowpiper sold all the precious stuff and used the money he got to purchase a field, garden, house, and paid all debt his father had owed to Pak Raje. The news about the blowpiper fortune quickly spread throughout the village. Everyone knew including Pak Raje. He intended to be like the blowpiper, so he went to borrow the blowpipe from the blowpiper to hunt a boar in his own field. On the way, he met with a boar, and shot it with the blowpipe. Then he followed the blood trail left by the boar until he entered the cave. It was like what happened with the blowpiper. Pak Raje was asked to cure the bleeding woman, but he could do that as he had no such skill. Suddenly, tens of boars attacked him, making him bleeding and seriously wounded. With all his strength, he escaped from the cave. He fainted when he finally arrived in front of his own house.

Pak Raje’s daughter informed what happened to her father to the blowpiper. Hearing the bad news, the blowpiper rushed to Pak Raje‘s house to help him. With his medical skill, he tried to cure Pak Raje’s injuries. Finally, Pak Raje could make it and recovered from his serious wounds. After thinking about what he had been through, Pak Raje realized his own bad intention. He felt sorry for being greedy. “Thank you, young man. You’ve help me once again. As my gratitude, I would like to appoint you as the next village chief. Would you accept?” asked Pak Raje. “Of course, Pak Raje. Thank you,” answered the blowpiper happily.

After a week, the blowpiper asked Pak Raje’s daughter to be his wife. They live happily as a couple. The blowpiper was a polite and kind person, and Pak Raje’s daughter was a beautiful woman. Under the leadership of the blowpiper, all the villagers lived in prosperous and harmony.***